Apakah blog ini menarik?

Rabu, 18 Agustus 2010

Magic Spell = LOVE

hey..ini novel bersambung gue yang akan terbit..enjoy the resume

BRAK!

Aku terlempar dan menabrak meja.Tapi taka pa,karena hampir setiap hari melakukan ini demi tes sihir tingkat senior.Aku Licha,penyihir junior.Yang membuatku terlempar dan menabrak meja adalah Jessi,temanku yang sudah menjadi penyihir Senior duluan.

Licha:”Jessi!!Lakukan sekali lagi!gue pasti bisa menangkalnya!”

Jessi:”Cha,udah lah istirahat dulu.Lo ntar drop duluan sebelum test.”

Licha:”Ah,Jessi males nih.Rito,bantuin gue latihan kenapa?!”

Rito:”Gue gak mau nyakitin cewe,cha.”

Licha:”Lha?dulu lo sama Jessi latihan bareng,lo berani nge-Blaze Jessi.”

Rito:”iya,itu dulu.sekarang beda”

Licha: (mulai menangis)”lo pada jahat ya sama gue.Cuma diminta bantuin latihan ga mau.”(segera pergi)

Rito:”Cha..”

Rito dan Jessi sudah menjadi sahabat baikku dari kecil.Mereka setahun lebih tua dariku.Rito,dia sebenarnya cowo yang baik tapi rada cuek.Aku sudah menyukai Rito dari kecil.Kami semua adalah penyihir.

Aku berjalan keluar dari rumah Jessi.Aku marah karena mereka tidak mau membantuku untuk berlatih sihir Crome.Crome adalah sihir untuk menangkal sihir Blaze.Dan sihir blaze adalah serangan angin yang keras.Kulihat Rito mengejarku dibelakang.

Rito:”Oke,gue bantuin lo.Tapi jangan menyesal kalo gue lebih sakit daripada Jessi”

Licha:”oke.mau latihan dimana?!”

Rito:”Disitu,tuh ada lapangan kosong.”

Licha:”berdua?”

Rito:”engga berlima.ya iyalah berdua.Ayo!”(Segera berjalan menuju lapangan)

Aku dalam hati berkata

Licha:”yess!!bisa berduaan dengan Rito!!yuhuu!!”

Sesampai di lapangan,Rito segera menaruh tasnya.lalu menyuruhku berhadapan dengannya.

Rito:”Siap?”

Licha:”iya”

Rito:”BLAZE!!”

Licha:”Crom..wuaah”(terdorong hingga ujung lapangan)

Rito:”Cha?!”

Licha:”aduh..sshh”

Aku memegangi lengan kananku yang berdarah.Rito segera berlari ke arahku.

Rito:”apa gue bilang,serangan gue bisa lebih sakit dari serangan Jessi”

Licha:”ah,lo kayak nyak gue aja sih.”

Rito:”maaf ya,cha.sini.”

Rito merobek saputangannya lalu melap darah di lenganku.Aku agak meringis kesakitan.Dia mengelus pipiku.Ya Tuhan,hentikanlah waktu sebentar aja biar dia begini terus.Dia mengambil saputangan sisanya dan membalut lenganku.

Rito:”ayo pulang.”

Licha:”tapi,to.gue masih mau latihan.”

Rito:”CHA,LO GA USAH MAKSA!!LO LAGI LUKA BEGINI!!GUE KHAWATIR KALO LO TERLUKA LAGI KARENA GUE!!”

Licha:”Ri..rito marah ya?”

Rito:”Iya gue marah.tapi bukan sama lo.sama diri gue sendiri karena gue udah nyakitin lo.”

Licha:”To..iya deh..untuk sementara gue ga latihan dulu deh..”

Rito:”hhh…ayo pulang,gue anterin kerumah.”

Licha:”iyaaa….”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar